Save our earth

Save our earth Bumi memejamkan matanya, mencoba beristirahat dari kerja rodinya yang tidak pernah dihargai. Tapak kaki kecil yang diiringi derap langkah riang berlari kearahnya dan memeluknya, yang sejenak membangunkannya dari mati suri. Ia berkata “bumi jangan tidur, aku sayang bumi!”. Mendengar itu bumi meneteskan air mata, yang membasahi semua dengan kepiluan hatinya. Anak itu mengusapnya dan berkata “bumi jangan nangis, kasihan ayah dan ibu ku, saudara-saudara ku dan semua orang, mereka pasti akan menangis juga, karena air mata bumi mengganggu aktivitas mereka!”. Mendengar itu bumi tak mau egois, dia mencoba menahannya dan merubah semua itu menjadi tawa yang menggelegar, untuk melampiaskan kepiluan hatinya. Tapi… cepat-cepat tangan anak itu menutup mulutnya, dan mendendangkan suaranya, “berhenti bumi, kau mengusik semua dengan tawa mu yang keras, kau menghancurkan semua yang ada, kasihan mereka!”. Bumi mulai muak, dalam hati ia berkata “dasar, masih kecil saja kau telah tahu rasa egois, tak mementingkan aku, sama halnya kau dengan mereka!”. Bumi merasa serba salah, ia marah dan membuat wajahnya memerah, ia goncangkan tubuhnya kuat-kuat, agar terasa amarahnya. Anak itu menangis melihat ulah bumi, ia mencoba dengan tangan kecilnya untuk menenangkan bumi, sambil merengek “bumi jangan marah, aku takut… bumi…tenang…bumi…tenang, aku sayang bumi!”. Bumi terdiam, menghela nafas yang panjang, tapi anak itu berbisik, “ssst…hati-hati dengan nafas mu bumi”. Bumi menatap wajah anak itu, ia mencoba mengusap sisa air matanya, bumi pun berkata, “aku kesal, muak dan cukup lelah. Apa yang pernah bangsa kalian lakukan untuk kebahagiaan dan ketenangan ku? Kalian mengeksploitasi ku dengan mencukur habis rambut ku, sehingga aku tampak konyol diusia ku yang renta ini. Kalian membuat aku berat dengan tindihan besi-besi yang menjulang tinggi di tubuh ku, yang harus ku pikul berpuluh-puluh tahun, pada hal aku sudah tua!! Kalian membuat aku terjaga dari istirahat ku dengan suara-suara bising yang kalian buat dari setumpuk besi-besi berengsek yang menghamburkan asap dan membuat paru-paru ku rusak! Aku muak, setiap kali aku menangis karena besi yang kalian paksa taruh di badan ku, kalian pasti merengek dan menyalahi ku. Setiap aku bersin dan batuk akibat dari besi-besi rongsokan mu itu, kalian pasti meraung-raung sambil menyesali ku. Hai bodoh… aku juga punya perasaan!!!” Anak itu mendekati bumi, memegang jantung hatinya, “bumi… aku berjanji aku pasti akan membela mu, tidak akan menggunduli rambut mu, menaruh beban yang berlebihan, dan membuat mu terjaga dari istirahat mu. Tapi tidak sekarang bumi, tangan ku masih terlalu kecil, dan perkataan ku di usia yang masih sangat muda ini tak akan di dengarkan. Bersabarlah bumi…bersabarlah aku sayang bumi!” bumi menanggapi perkataan anak itu dengan nada yang sedih dan putus asa, ia berkata “sampai kapan… sampai kau benar-benar telah mengenal uang??? Sampai aku tak kuat lagi menahan semua ini?!” anak tersebut memancarkan kesedihan di matanya seolah ia menyesali telah menjadi bangsanya, ia mencoba menarik kepercayaan bumi dengan berbisik “aku mengerti pasti kau sulit percaya kepada ku… tapi percayalah bumi, setidaknya kau memiliki harapan. Bumi… aku sayang bumi!!” anak itu berlari menjauh dari bumi dan bumi…. MENUNGGU

"COME BACK ME"

bagilah kebahgian itu padaku ya....tuhan.karena aku sepi dan terlalu senyap megulungkan pada gelombang-gelombang tak menentu.senja itu kini benar-benar tak ingin menunggu lagi,padahal telah ku katakan padanya bahwa hilaf ini tak pernah aku buat rencana.


aku ingin senja itu membuat mega-mega yang indah lagi,menerpaku dengan keagungannya,dengan kehangatannya bahkan segalanya yang dia ciptakan padaku dahulu.apa senja itu begitu marah padaku,hingga sampai saat ini dia tak pernah menemuiku.hanya guyuran hujan saja memintaku untuk bersabar dan berkaca pada segala keangkuhan ku dulu...dulu yang pernah ku berikan pada senja ku.aku ingin dia kembali....


kembalilah senja ku,aku mohon jangan kau tepiskan aku seperti ini,,aku mohon maaf padamu..hingga mungkin aku akan bersujud padamu.....agar untuk bisa kau menerimaku lagi.


jika kau benar kembali padaku,aku bejanji padamu,,,dan sungguh aku akan menemani senjaku,sebagai mana dia telah menemani lelah ku dahulu...


pleace................................comeback me.................
sorry.......atas semua kesalahan ku.................................

SELESAI

MAAF CERPENNYA PENDEK BANGET,KARENA TULISAN KU INI
KU PERSEMBAHKAN PADA DIA YANG INGIN KEMBALI DAN MENYESALI
SEMUANYA..............................................................................

L O VE is B L I N D ???

""kau Hempaskan tubuH ini . . .kau goReskan Luka Hati . . .takkan aku kenang Lagi . . .tuLus cinta yang kau beRi . . .peRgiLaH cintaku . . .Lupakan diRinya . . .takkan aku ingat Lagi . . .sakit Hati yang kau beRi . . .peRgiLaH cintaku . . .biaRkan beRLaLu . . ."""HuuHuuuu....hiks hiks hiks..."Di sudut keLas teRLiHat seoRang gadis Remaja sedang duduk sambiL menangis teRsedu. Dia baRu saja mengaLami HaL teRbuRuk didaLam Hidupnya. Dia tak peRnaH membayangkan HaL ini sebeLumnya. Saat ia baRu saja mencicipi asam manisnya gejoLak peRasaan Remaja.Ya,, dia baRu saja diputuskan oLeH oRang yang sangat ia sayangi...mantan pacaRnya. Dia menangis di kesendiRiannya. Lagu biaRkan beRLaLu HeLLo teRus meneRus ia putaR tanpa meRasa bosan. Dia HancuR. Hatinya sakit. Sangat tidak siap meneRima semua kejadian ini. SetengaH daRi jiwanya teRbang entaH kemana. Tega meninggaLkan ia seoRang diRi. Ia tak punya pegangan."Kamu kenapa nangis...???" datang seoRang cowo mengHampiRinya. Tampaknya cowo ini menaRuH peRHatian yang besaR pada cewe itu."UdaH,, kamu jangan nangis yaa... apapun masaLaH yang gi kamu Hadepin,, kuncinya cuma ikHLas..." kata sang cowo menenangkan.Tangis cewe itu muLai meReda."Hiks...Hiks..Hiks...."Si cewe mengangkat kepaLanya untuk meLiHat siapakaH oRang yang ada disampingnya yang beRusaHa untuk menenangkannya itu."Aku ngeRti yang kamu Rasain saat ini..." cowo itu beRkata kembaLi."Adit...???!" cewe itu sangat kaget ketika meLiHat siapa oRang yang ada disampingnya saat ini. Adit,, nama cowo itu Hanya teRsenyum menanggapinya.Bukannya beRHenti menangis,, tangis cewe itu semakin keRas dan menyayat Hati. Ia sudaH tak kuat Lagi. Ia sungguH buta. Mengapa seLama ini ia tak menyadaRi baHwa ada seseoRang yang dengan tuLus menyayanginya dan sungguH peRHatian padanya. Bukannya maLaH mengHianati dan peRgi meninggaLkannya.Tangis cewe itu bukanLaH untuk menangisi mantan pacaRnya yang dengan tega memutuskannya sepiHak. Tapi tangis penyesaLan kaRena teLaH menyianyiakan seseoRang yang sangat beRHaRga bagi dia."Dit,, maaFin aku ya... Hiks...seLama ini...Hiks...Hiks...""UdaH,, jangan diteRusin,, aku kan gak bisa maksain peRasaan kamu... Lagian aku tuLus kok sayang ma kamu... Meski sayang ini cuma sepiHak..." SambiL teRsenyum Adit beRkata demikian.Vanni tRenyuH mendengaRnya."Maafin aku ya dit...maaF..aku buta...buta kaRena cinta buta..."

"Sebuah Cerpen untukmu... "

22.30
Ditempat ini ku terdiam....dan sayup-sayup terdengar suara jemari yang menari diatas keyboard,sedangkan malam terus kian mengantarkan kedinginan yang tak beralasan...Hingga tuk kesekian kalinya pertanyaan itu kembali dia ucapkan..." ini fotonya siapa,Wa...kenapa ada di dompetmu ??" tanya-nya." coba tebak dulu,Din..cantik ga?? " jawabku mencoba berkilah." jujur aja deh,ni fotonya sapa...!! " nadanya meninggi dengan kesabarannya yang mulai habis. Meskipun sebenarnya aku ga yakin dia siap dengar jawaban yang sesungguhnya...tapi setidaknya aku berusaha jujur dengan apa yang terjadi saat itu.... Huffftt... :)" Ya udah deh...aku jujur,itu fotonya mantanku..." jawabku " Dinda,foto itu masih di dompet,bukan karena ada apa tentang dia..tapi karena aku ga pernah ada waktu buat beresin isi dompetku..." belaku, karena itu yang terjadi sebenarnya dan aku jelaskan kepadanya." Kenapa masih disimpan juga si...buang tinggal buang aja kenapa susah...?? " Kenapa ga ada waktu buat buang..padahal kan ga butuh waktu lama..!!! kesalnya. Aku rasa emang bakalan seperti ini..tapi itu yang terjadi saat itu. " Kamu ga usah nyimpen fotoku..Wa!! Aku buang aja..!!!" sambil melemparkan beberapa fotonya yang aku simpan di dompetku... Yha..aku memang sering melihat foto itu ketika rindu tentang dia menghampiriku." Kenapa dibuang Din...???" Udah ga usa nyimpen fotoku aja,..." jengkelnya.
22.45
Beberapa saat aku terdiam..begitu juga denganya... Malampun semakin larut tuk mengantarnya pulang..diluar udara pasti sangat menusuk sumsum tulang. Begitu juga dengan suasana antara aku dan dia...saat itu. Seperti jarum,dingin dan menyakitkan buat dia....Aku tau akan hal itu.. Klopun sebuah hubungan berakhir saat itu...jelas aku yang pantas untuk disalahkan.aku tidak tau apa yang harus aku jelaskan ke dia.karena penjelasan dengan kalimat yang sama aku ulangi terus menerus. Hingga akhirnya...didalam sela-sela diamnya..dengan lirih dia mencoba mengucapkan sesuatu..." Aku mau pulang..udah malam" sambil menunduk menutupi wajahnya yang begitu lembut waktu itu. Aaahh...ingin rasanya ku menenangkannya tuk kesekian kali." Yakin kamu ingin pulang dengan keadaan kita seperti ini..sedangkan kita dalam Beberapa hari kedepan ga bisa ketemu...??? " Dinda, aku besok pergi ke jakarta tuk beberapa hari,...kamu yakin mau kaya gini keadaanya kita..?? " Bener,aku ga bole nyimpen fotonya kamu lagi..??bener...?? tanyaku penasaran dengan keputusanya semenit yang lalu. " Tolong ambil fotonya lagi..."suruhku.Dia beranjak dari tempatnya mencoba mencari foto yang di buangnya tadi.aku coba diam mencoba memikirkan kesalahanku.Sedangkan dia larut dalam pencarianya...setelah beberapa saat kemudian..." Ga ketemu,Wa..aku tanya orang tadi yang mau kesini juga ga tau..."" ko bisa ga ketemu...? coba dicari lagi mungkin terselip..." suruhku penasaran.
23.10
5 menit kemudian...dia kembali duduk disebelahku.. " aku datang kali ini bukan untuk kaya gini,..bukan untuk pergi tanpa bawa fotomu,Dinda..." Dia hanya terdiam....memikirkan sesuatu yang nantinya terjadi di hari esok. Tanpa saling bertemu dalam keadaan seperti ini..sangat-sangat tidak mengenakan pastinya buat kita berdua. Matanya mulai dihiasi bilur-bilur air yang memaksa untuk turun... Yha...akhirnya dia menangis,setelah sekian lama menahan air mata dengan tembok pendirian egonya yang semakin meninggi tadi. Ku meraih kedua tanganya...aku peluk dia." Ydh,gpp..." mencoba menenangkannya. " Mungkin memang hari kedepan tidak cuma aku yang ga bakalan ketemu,tapi aku juga ga pegang fotomu,Din..." " Ydh gpp deh..."jawabku lemes, mencoba menenangkanya lagi. Dalam pelukanku dia menangis semakin menjadi... Maafkan aku Dinda...aku yang mulai semua ini..aku yang salah Hingga akhirnya kau meneteskan air mata itu..pikirku dalam hati." Dah malam,Din..kita pulang aja..."ajakku." Maafin aku ya Wa...gara-gara aku kamu ga pegang fotoku buat hari kedepanya.."suara lirihnya terdengar di telingaku. Malam semakin larut..entah apa yang membawa mereka..tapi yang aku tau pasti. keadaan itu membuatku sangat ingin memeluknya lebih lama.. Tapi sepertinya waktu terus memaksaku untuk mengantarnya pulang.aku tau malam telah sangat larut.. Huuufttt...
23.30
Hingga akhirya diujung jalan tempat aku mengantarkanya pulang... dia berhenti...mencoba mengucapkan sesuatu yang terlihat sulit untuk diutarakan." Sekali lagi maafin aku Wa...gara² aku sekarang jadi ga pegang fotoku lagi" sesalnya." Dinda,...aku takut ada apa² yang terjadi denganku besok.aku takut ini pertemuan terakhirku, Din..." Aku coba jelaskan perasaanku saat itu.. " Aku bisa merasakan tanda²nya..kita besok ga ketemu sedangkan malam ini kamu buang fotomu yang ada didompetku "" Dinda, aku takut...kenapa² besok.." terangku. Dia menangis mendengar penjelasanku tadi.." Dewa, jangan bilang kaya gitu...!!!" sambil meneteskan air matanya. " jangan....Wa !! " Oh my God...perasaanku bergetar.. Bulu tanganku merinding,bukan karena takut tapi karena entah apa yang memasuki pikiranku saat itu..aku merasa itu suatu pertanda buruk yang nantinya terjadi. Aku merasa..itu pertemuan terakhir..." Kenapa Dinda nangis...plis jangan nangis seolah-olah ga ketemu aku lagi...Din !!!! " " jangan nangis..."" Iya...." jawabnya sambil membendung air matanya yang terus turun. Kututup kaca helm-ku..karena aku tau... Aku tak sanggup menahan air mataku...huufftt.. Sesaat aku tersenyum dalam tangisku... Aku mencoba menikmati hari itu..kalau seandainya itu hari terakhir buatku bersamanya... Setelah kita larut dalam tangisannya masing².. " Udah Dinda..." usahaku tuk menenangkannya. " Jangan nangis lagi,..sepulang nanti dari jakarta..aku janji aku besok nemuin kamu buat afdruk foto lagi.."dia masih terisak isak dalam tangisnya..berusaha menahan agar air itu tidak jatuh..." Kamu janji..jgn ada apa² ya Wa ... !!! " suruhnya. " Janji kita besok pergi lagi ya... !!! " " iyha Dinda..aku janji " jawabku sembari tersenyum untuknya.
23.40
Beberapa saat kemudian dia pulang...seolah dia menyuruhku melihat sketsa punggungnya yang begitu dingin karena malam itu...hingga akhirnya akupun mulai menghidupkan mesin motorku... Dalam perjalanan pulang,tak henti-hentinya aku memikirkan kejadian tadi... aku begitu menikmati keadaan seperti itu.. sakit,perih dan kebahagiaan datang secara tiba² dalam sebuah hubungan.. cinta yang menangis karena sesuatu yang indah..menjadikan keduanya semakin dewasa dalam menjalaninya... Meskipun ada kisah ROMEO and JULIET...atau kisah yang lebih romantis diluar sana. aku tetap yakin.. Apapun yang terjadi antara kita dan pasangan kita..baik sedih atau bahagia. itu lebih mengharukan daripada kisah teromantis diluar sana, sekalipun itu ROMEO and JULIET. Bukan begitu???" Untuk seseorang diluar sana...terima kasih atas inspirasinya. Aku sangat menyukai cerita ini.. Apapun yang kau lakukan...itu sangat berarti tuk orang yang kau cintai..."

Mungkin Lebih baik untuk mu

Junkies in Memory's
Ayah Adam yang tersayang
Ganida Cayla Hilmada Poetra
Junkies in Memory'sDia hanya ada di memori cinta ku ,cinta kami terpisah oleh maut.dia meninggal karena Over Dosis obat terlarang, dan saat itu aku mulai mengenalkan diri ku pada apa yang menyebabkan kematian nya , kenapa harus dia sendiri tanpa aku ,tiada hari tanpa gila gila dan gila ,aku menggila kan diri dengan obat dan minuman,dunia malam begitu kental dengan hidup ku. Seolah angin malam yang selalu terhembus dalam nafas ku,tak ku kenal matahari hanya terang cahaya bulan di situ lah hidup ku.ada duit aku mabuk , ada duit kita party hanya itu lah hidup ku setelah kepergian nya . serasa hanya itu yang aku lakuin 2 tahun yang lalu .Entah kemaren itu hidup atau cuma mimpi. aku Bebas kan diriku dari semua beban hidup ku yang serasa semakin penat tanpa nya . gak cuma satu dua orang yang aku sakiti tapi lebih dari itu ."Pak Polisi maaf kan aku " dua kali aku terjaring sindikat obat terlarang di daerah Kota Nganjuk - Surabaya. setelah cukup aku konsumsi sendiri aku manfaat kan juga untuk orang lain ..hehehe aku jual deh tu barang haram cuma buat nambah incom sehari - hari. makan aja gak cukup kan kalau tanpa minum belum lagi jajan nya ..heheheh .Duit dari ibuk buat sebulan lenyap dalam 3 x 24 jam. habis tu ngambil barang buat di jual ama di pakek sendri ..ya cuma kayak gt lah hidup ku setelah kepergian nya.sekarang aku merindukan mu ... yee kok jadi cengeng!!aku jauh dari orang tua ku namun tak pernah putus contact .tiap pagi siang sore malam ibuk selalu menelpon ku " Nak lagi ngapain? tadi udah sholat shubuh? " itu menu kalau pagi hari.." Nak nanti kuliah jam berapa ? tadi udah sarapan? jangan lupa minum susu !" kalau siang ,, nah kalau sore ngomong nya agak aneh " Nak pulang nya kapan ibuk kangen nak ma kamu" trs kalau malam" ndang bobok ya Nak jagn keluyuran gak jelas . anak gadis gak pantes keluyuran malem - malem ..ntar di lihat orang gak enak." itu kata ibuk . ya udah kan kalu di lihat orang gak enak ya jangan sampai dilihat orang , pikir ku gitu..keluar nya pagi ya pulang nya pagi ..kan enak tuh..tapi gak baik nentang apa kehendak orang tua .."maaf kan anak mu ini buk yang sudah terlalu jauh melangkah pada dunia hitam"nie malam hari pas aku mabuk berat .aku ketemu sama anak cowok yang kece banget ,kata anak2" Po kalau lo dapetin dia dah gue relain duit transver gue sebulan buat lo" pikir ku lumayan nieh ada investor , langsung aja samperin tawarin minum , eh malah...

Saatnya Hatiku Pulang

Tiiing.. Terdengar bunyi bel nyaring dari laptop di hadapanku. Astaghfirullah, aku ketiduran. Kutatap laptop-ku, asal dari suara nyaring itu. Hmm, rupanya aku mendapat straight lagi di Texas Hold ‘em Poker yang sedang kumainkan. Namun tiba-tiba hilang semangatku untuk bermain poker lagi. Aku sign out dari poker. Haaah.. Kutarik napas panjang. Napas panjang dan berat yang sudah selama dua tahun ini selalu kutarik jika sedang bernapas. Dengan berat aku berjalan ke arah tempat tidur. Kutatap kasur empuk berseprai kotak-kotak hijau. Mataku sudah berat tapi tak ada niat sedikitpun untuk merebahkan tubuh di situ. Namun demi menjaga pesan dari dia untuk selalu menjaga kesehatan, aku pun beristirahat di kasur. Namun, aaaw, apa ini? Sakit sekali rasanya seperti tiduran di batu! Astaga, aku terbaring di atas handphone N70 ku. Aaah, semakin membuat niat tidurku berkurang saja. Jariku menekan tombol untuk membuka kunci handphone. Ada pesan. Kubuka pesan yang ternyata dari Arief. “Cuy, kenapa sign out dari poker? Aku sebentar lagi mengalahkanmu, dodol! Ayo cepat main lagi, pokerface!” Argh Arief, dasar bocah gendeng. Kubalas dengan ketikan jempol cepatku, ”Malas ah cuy, aku udah main semalaman, tak tahan aku ingin tidur. Besok sajalah kita lanjutkan pertarungan kita!” Dasar Arief gendeng. Bocah itu sudah kecanduan poker rupanya. Awalnya dia tidak ingin namun berkat rayuan mautku dua hari yang lalu sewaktu di game net, luluh juga bocah itu. Tangan kananku meraba-raba kasur sebelah kanan, berusaha menemukan bantal hijau bulukanku. Ke mana sih bantal itu? Rupanya terjatuh di bawah kasur. Terpaksa aku harus merangkak ke bawah kasur untuk mengambilnya. Aduh, malasnya. Kupaksa badan seberat 68 kg ini untuk bangun. Saat aku membungkuk untuk mengambil bantal tiba-tiba ada penglihatan yang terasa amat familiar terlintas. Bayangan tubuhnya sekilas melintas dalam benakku, untuk keseribu kali mungkin dalam 2 tahun ini. Rambut hitam yang dulu kukenal, wajah manis yang dulu kukenal, aku bertemu lagi meski hanya dalam penglihatan. Aku terduduk seketika di lantai. Untuk 2 menit pertama aku hanya diam, menit berikutnya sudah kubenamkan wajahku ke bantal hijau. Haah..haah..haah.. Suara napasku yang tersengal beradu dengan derap lariku di tengah jalan sempit yang tergenang hujan. Sudah dipastikan telingaku tidak akan selamat lagi. Aku terlambat bangun hari ini. Lagi. Padahal aku sudah berjanji akan datang tepat waktu. Aku tidak bisa ternyata. Weker pemberiannya pasti akan masuk dalam daftar panjang omelannya. Aduh kasihan telingaku. Aku sampai di depan rumah bercat jingga. Aku pun membaca basmallah, berharap tidak akan terjadi sesuatu yang buruk padaku dan telingaku. Aku tak pernah merasa setegang ini saat akan masuk ke rumahnya. Aku sudah sering terjebak dalam masalah seperti ini, namun kenapa ini berbeda? Kutekan bel rumahnya, bel unik yang berbunyi nyaring “asalamuallaikum” jika ditekan. Sungguh bel yang religius. Pintu terbuka, keluarlah sosok mungil dengan rambut terkuncir manis. Tampang cemberutnya pun ternyata tak mampu mengalahkan pesona manis wajahnya. Wajah yang telah 3 tahun ini berhasil meluluhkan hatiku. “Ke mana aja pokerface? Nyasar ya? Lupa jalan ke rumah ini ya? Atau mau bilang alasan klise, maceet yank, gtu ?” Belum sempat aku menjawab gadis itu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Aku tarik tangan mungilnya hingga ia berpaling lagi ke arahku. Aku menatap lurus matanya dan berkata, ”Maaf”, 4 rangkaian huruf yang telah menjadi senjata andalanku selama ini, ditambah dengan wajah memelas tentunya. Ia membalas menatapku, tapi kemudian langsung berpaling dan berjalan menjauhi aku yang sedang diam kebingungan. Ada apa dengan Kalila? Aku duduk di sofa kulit merah marun yang biasa kududuki kalau bertandang ke rumah ini. Dia ada di seberangku, sibuk mengutak-atik Blackberry Bold-nya yang berlapis kondom kuning. Dengan wajah yang cemberut. Aku jadi tidak enak hati. Sejenak aku berpikir, berusaha merangkai kata-kata yang pas untuk meluluhkannya lagi. “Yank, kamu kok belum siap-siap?” Hening, tak ada jawaban.“Yank?” Aku memanggil sekali lagi. Oh iya, aku belum mengeluarkan satu lagi jurus andalanku. Ini biasanya selalu berhasil dalam keadaaan seperti ini jika kuterapkan padanya.“Kalila Anggita Puspadewi?”.Sejurus kemudian ia mendongakkan kepalanya dari hadapan gadget canggih kesayangannya.”Apa?” Tuh, benar kan, dia pasti luluh seketika.“Kamu marah sama aku?” Aku menggeser dudukku hingga ke sofa di sebelahnya.“Kamu terlambat.” jawabnya lirih.“Terlambat apa?” Rasa tak enak hati kian menyergapku.“Acaranya udah mulai. Rencana aku gagal.”Aku mengelus punggung tangannya yang tergeletak lemas di lututnya. “Aku ga ngerti maksud kamu sayang.”Kalila mengambil napas panjang, sedikit terdengar berat. Aku gelisah, perasaanku amat tak enak, seperti akan ditelan bulat-bulat oleh Kalila.“Rencana ini udah aku pikirin dari sebulan lalu, sejak aku melihat flier yang aku dapat dari Ninda. Flier itu tentang acara Meet and Greet Apocalypse.”Aku tersentak kaget. Astaga, Apocalypse? Band metal kiblat musikku itu? Aku sudah mulai menyadari apa arah pembicaraan Kalila ini.“Aku udah pesan tempat untuk kita berdua. Aku udah siapin surprise buat kamu. Aku udah menyiapkan semuanya. Cuma untuk kamu. Tapi terlambat. Kamu tidak datang tepat waktu.” Kalila menunduk. Ia menggigit bibir bawahnya. Oh bumi telanlah aku, aku tidak suka keadaan ini. Mengapa kebodohanku tak habis-habis? Sekali lagi aku membuat Kalila, gadis 16 tahun ini kesakitan secara hati karena aku. Aku membuatnya kecewa lagi. Aku merasa kotor. Aku bahkan tak berani memeluknya seperti biasa. Aku sadar ini semua fatal sekali. Kuberanikan diri untuk mendekatinya. Aku berlutut di hadapannya hingga aku dapat melihat jelas wajahnya. Bulir air mata menetes membasahi pipinya yang merah muda. Ia tak henti menggigit bibir bawahnya. Baru kali ini aku melihat wajah Kalila yang begitu kecewa. Baru kali ini juga aku merasa sangat amat bersalah. “Baru kali ini ya melihat wajah kecewa aku?” Ucapannya bergetar, air matanya semakin deras mengalir.Aku seperti tertusuk oleh kata-katanya. Astaga, sampai segitunya kah Kalila kecewa? Monster macam apa aku ini? Aku terus mengumpati diriku yang terlampau bodoh dan tidak peduli.“Kalila..” Aku menaikan wajahnya hingga kekecewaannya tergambar semakin jelas. Kalila balas menatapku. Tatapan yang mengandung cinta juga kecewa. Namun lebih banyak kecewa yang terlukis di wajah cantik itu.“Kalila, aku tidak tahu akan seperti ini. Aku menyesal..”“Kamu memang tidak pernah tahu apa-apa kan?” Kalila beranjak dari sofa tempatnya duduk. Ia berjalan meninggalkanku yang berlutut dan merasa bersalah menuju ke kamarnya.“Aku mau istirahat. Kamu tahu kan pintu keluar di sebelah mana?” Kalila berkata sambil terus berjalan membelakangiku.Aku hanya menatap punggungnya yang berjalan kian menjauh, hingga ia benar-benar sudah tidak terlihat. Aku terduduk lemas. Braak.. Aku menghantam setir mobil CR-V warisan ayah dengan lenganku. Aku merasa amat bodoh dan tak berguna. Baru saja aku mengecewakan orang yang seharusnya aku bahagiakan dan baru saja pula aku diusir dengan cara terpilu yang pernah ada. Ingin mati saja rasanya. Aku terus merenungkan kata-kata Kalila yang berhasil menggerogoti alam pikiranku dengan penyesalan. Kamu memang tidak pernah tahu apa-apa kan? Kalimat itu terus menerus membahana dalam hatiku. Terus berulang-ulang hingga tak terasa memiliki arti lagi. Aku berpikir keras. Ini tak boleh berlarut. Aku harus segera menebus kesalahanku sebelum semuanya terlambat. Kebelokkan setirku menuju pelataran parkir game net. Aku akan menemui Arief. Mungkinkah masih ada waktuYang tersisa untukkuMungkinkah masih ada cinta di hatimuAndaikan saja aku tahuKau tak hadirkan cintamuIngin kumelepasmu dengan pelukan.. Aku terbangun mendengar alunan lagu Tentang Cinta milik Ipank, lagu yang menjadi ringtone handphone-ku. Kuusap mataku sambil menguap lebar. Aku tertidur di lantai rupanya. Bantal hijauku masih ada di pelukanku, namun sekarang berhias “pulau” yang kubuat menggunakan air liur. Masih saja belum hilang kebiasaanku ini. Aku mengambil handphone yang tergeletak di kasur. Aku membuka menu message dan melihat ke dalam inbox-nya. Ada satu sms dari Arief. Bocah gendeng itu mengajakku bermain poker lagi. Aah, aku jadi sedikit menyesal telah membuat Arief jadi kecanduan bermain poker. Maaf kawan, aku benar-benar sedang tidak mood hari ini. Kubalas singkat sms Arief yang berisi penolakanku untuk bermain poker. Aku mendudukkan diriku di pinggir kasur. Kepalaku berat, akibat dari 2 tahun memanggul kenangan pahit tentang dia. Aku mencoba mengingat lagi mimpi barusan. Terasa nyata. Itu memang nyata dan pernah terjadi. Kira-kira 2 tahun silam. Kenangan pahit yang bercampur dengan rasa manisnya ingatan akan senyumannya. Aku membuka folder message di handphone-ku. Folder berjudul “Confession of A Coward” yang berisi hanya satu pesan. Pesan yang belum sempat kukirimkan untuk dia yang kucintai dan menyakitiku, Kalila. Mungkin bukan belum sempat kukirim, lebih tepatnya belum berani kukirim. Jika ada daya tangan ini bergerak,Ingin kuputarkan waktu agar kau kembaliJika mampu tubuh ini bernapas lagi,Aku akan berlari tuk ubah masa depan kitaAku ingin dicintai seperti matahariYang mencintai bumiAku ingin dirindukan seperti malamYang merindukan purnamaDan aku ingin selalu ada bersamamu Aku menggenggam erat handphone-ku. Tubuhku bergetar. Tergores lagi luka itu. Luka yang sudah setia selama bertahun-tahun mencakar-cakar hingga dasar ingatanku berdarah hebat. Aku tak bisa menangis sejak setahun ini, rupanya sudah kering air mataku menangisi kebodohanku. Sudah beribu maaf aku sampaikan kepadanya atas semua kegagalanku. Namun tak pernah sampai. Aku sudah benar-benar hilang komunikasi dengannya. Aku juga sudah mencari kemana-mana, namun sepertinya di memang sudah tak mau kenal denganku lagi. Aku memakluminya. Terlalu banyak kesalahanku padanya. Aku yakin dia juga sudah muak hanya dengan mendengar namaku saja. Ah, sudahlah. Aku tak mau terus-menerus terpuruk dalam keadaan ini. Aku beranjak menuju kamar mandi. Aku akan menemui Arief lagi. Aku turun dari mobil, terpampang di hadapanku plang lumayan besar bertuliskan “Arzz Game Net”. Aku masuk ke dalam. Aku celingukan mencari si bocah gendeng itu. Tadi dia bilang mau bermain poker kan, jadi pasti dia sedang nongkrong di sini. Nah itu dia, di bilik nomor 07, tersembul kepala brokoli si bocah gendeng Arief. Kuambil koran yang ada di sebelahku lalu kulipat menjadi tongkat. Aku memukul kepala brokolinya keras keras dengan koran itu.“Woy cuy!” Arief si bocah brokoli terperanjat ke belakang. Rupanya aku terlalu keras memukulnya dan benar-benar membuatnya terkejut. Terpampang wajah kesal Arief ketika ia mendongakkan kepalanya.“Kenapa kau getuk kepalaku ini, dasar kau pokerface! Aku hampir mati terkejut! Dasar monyong kali kau!” Arief ngedumel kesal. Aku terbahak-bahak melihat wajahnya yang tambah jelek saja.“Maaf kawan. Hanya bercanda aku.” Aku terkekeh-kekeh. Lucu benar kawanku ini.“Kau bilang kau malas datang ke sini? Kenapa kau malah menunjukan tampangmu di depanku? Dasar pokerface sejati kau!”“Hei sabarlah dulu Rief. Aku minta maaf. Tadi itu tiba-tiba saja aku rindu padamu.” Kugerakkan alisku naik turun dan kuraba lengan Arief. Mencoba membuat tampangku ini menjadi sebanci mungkin.“Hoi stop stop! Jangan membuatku ngeri sama kau ya! Lepaskan tanganmu dari lenganku!” Arief menepis tanganku dari lengannya. Rupanya aku berhasil membuat dia jadi ngeri betulan padaku.“Ah mas Arief, situ jadi cuek sama eike, ga inget apa eike lagi mengandung anak situ 10 bulan? Hahahhahhaaa!” Tak bisa kutahan lagi tertawaku. Memang paling seru mengerjai temanku satu ini.Dengan tampang yang masih jijik dan ngeri Arief masih berusaha menepis tanganku yang tak mau lepas dari lengannya.“Hahaha, aku hanya bercanda Rief. Aku ini masih normal, masih menyukai wanita. Biarpun aku terakhir mencintai seorang wanita sudah lama sekali.” Aku menepuk-nepuk kepala brokolinya.“Kau masih belum bisa melupakan Kalila rupanya. Sudahlah, Yan, tidak baik menyimpan kenangan buruk itu. Jangan sampai kau jadi terlarut dalam cerita sedihmu. Aku tak mau sahabatku ini menjadi Alfian yang tidak mau melihat masa depan, kau tak boleh terus menatap masa lalu.” Ekspresi Arief berubah menjadi serius. Ini yang kusuka dari persahabatanku dengan Arief. Ia bisa menjadi sangat bijaksana jika sedang ada masalah dengan diriku. Tak salah aku menjadikannya sahabat sejak SD.“Iya Rief, aku tahu tentang itu. Kau sudah memperdengarkan ceramahmu itu berulang kali padaku hingga telinga ini ingin berdarah rasanya. Namun sekeras apapun aku mencoba aku tetap tak bisa menghilangkan bayang-bayangnya dari pikiranku. Ditambah lagi dengan “anugrah” ini, semakin mempersulit usahaku untuk melupakan Kalila.” Aku berkata dengan suara yang lemah. Terlihat sekali saat itu aku sedang putus asa.“Kau bertemu dia lagi, Yan?” Arief menggeser duduknya hingga berjarak hanya 5 senti dari tempat aku duduk. “Iya, kemarin sewaktu aku hendak tidur. Aku melihat penglihatan tentang Kalila lagi. Terasa nyata hingga aku tak bisa berkutik dan akhirnya tertidur. Dan dalam tidurku Kalila hadir lagi dengan sangat nyata. Itu mimpi yang dulu pernah benar-benar terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu. Saat aku berbuat kesalahan yang fatal dan menjadi awal dari semua kehancuran ini.” Aku menatap ke karpet game net, tempat aku duduk sekarang. Game net ini memang bergaya lesehan. Konsep yang sangat tidak nyaman menurutku karena kakiku mudah sekali kesemutan jika tidak duduk di kursi atau semacamnya. “Ya sudahlah, Yan. Jangan kau biarkan masalah ini menggerogoti akal sehatmu. Tetap jaga kewarasanmu ya, aku tak mau berteman dengan orang gila yang mengejar cinta yang tak pasti seperti itu. Kau harus janji untuk selalu datang padaku jika hatimu gundah. Ceritakan semua masalahmu, insyaallah aku bisa membantu.” Arief mencengkram bahuku, penuh kelembutan seorang sahabat. Aku tersenyum lega, semua uneg-uneg yang sedari tadi membuatku gelisah jadi hilang perlahan karena telah kubagi dengan Arief. “Terima kasih Rief. Jika tidak ada kau pasti aku sedang kebingungan mencari teman curhat. Bisa-bisa program berhenti merokokku menjadi kacau.” Aku tersenyum menatap Arief. “Tapi ini tidak gratis, Yan. Kau harus lunasi dulu hutangmu bermain poker bersamaku. Ayo jangan berusaha berkelit lagi kau!” Wajahku berubah menjadi cemberut. Aku benar-benar sedang tidak mood. Tapi sepertinya aku memang tidak bisa berkelit lagi. Aku pindah ke bilik nomor 06 yang kebetulan kosong. Hati-hati kawan, sang pokerface akan mengalahkanmu. Apa ini? Kenapa banyak cahaya di sekelilingku? Aku ada di mana sekarang? Tak ada gunanya terus bertanya, kususuri saja jalan setapak di hadapanku. Jalan ini ditumbuhi rumput-rumput liar yang cukup tinggi. Agak seram, namun berkat cahaya ini aku dapat melihat jalan dengan jelas. Aku terus berjalan hingga kurang lebih sepuluh menit, namun yang ada di hadapanku tetaplah hanya jalan setapak dengan rumput-rumput tinggi. Aku mulai berpikir ada yang tidak beres dengan jalan ini. Apakah ini ilusi atau jebakan? Namun siapa yang mau repot-repot membuat jebakan seperti ini hanya untuk mengerjaiku? Aku putuskan untuk berhenti sejenak. Kurogoh saku celanaku untuk mengambil handphone. Namun ternyata tidak ada sinyal sama sekali. Tempat apa sih ini? Dengan kesal kutendang kerikil yang berada paling dekat dengan kakiku. Kalau sedang gusar begini aku ingin sekali menghisap sebatang rokok Dunhill kesukaanku, tapi sayangnya aku sedang menjalani program berhenti merokok. Aku tidak ingin menghabisi nyawaku perlahan dengan benda itu. Tiba-tiba aku mendengar seperti suara wanita yang sedang bersenandung. Aku merasa pernah mendengar suara itu. Suara itu begitu lembut, seolah menyihir pendengarnya untuk tidur. Suara itu berasal dari belakangku, di seberang sebuah sungai kecil. Di seberang sungai itu berdirilah sang empunya suara merdu itu, seorang wanita berambut hitam panjang. Aku terpaku seketika melihat wanita itu. Air mataku meleleh. Itu Kalila. Aku memanggil-manggil namanya dan melambai-lambai ke arahnya. Betapa rindunya aku pada sosok itu. Sudah tak terhitung seberapa seringnya aku memimpikan saat seperti ini. Kalila menoleh ke arahku dan tersenyum. Manis sekali senyumnya. Aku memintanya untuk menungguku di situ sebab aku akan menyebrangi sungai ini. Namun Kalila menggelengkan kepalanya, ia menyentuhkan telunjuknya pada bibirnya yang tertutup rapat. Aku mengerti maksudnya namun aku tidak ingin mengerti, Aku tetap bersikeras ingin menghampirinya. Kalila menggeleng, wajahnya terlihat amat sendu. Bibirnya berucap sesuatu, namun tidak ada sedikitpun suara yang terdengar. Kalila terus berucap sesuatu namun tak aku mengerti gerak bibirnya. Perlahan cahaya datang dan menutupi tubuh Kalila. Kini aku tak bisa melihatnya sama sekali. Aku meneriakkan nama Kalila berulang-ulang. Kenapa ia menghilang tiba-tiba di saat aku berada hanya beberapa meter darinya. Aku pun berteriak kencang karena kesal. Aku terbangun di kamar Arief. Napasku tak karuan. Keringat mengucur deras dari tubuhku. Aku bermimpi. Mimpi ini berbeda dari biasanya. Ini sangat memilukan. Kututup wajahku dengan kedua tanganku. Aku merasakan rindu yang teramat sangat pada Kalila. Arief masuk ke kamar. Tangan kanannya memegang pitcher berisi air dingin dan tangan kirinya memegang dua gelas beling. Ia menatapku keheranan dan bertanya, “Ada apa dengan kau, Yan? Seperti habis melihat hantu saja.” Ia menaruh pitcher dan gelas di atas meja. Ia lalu duduk di hadapan komputernya dan mengetik sesuatu. “Aku mendapat mimpi tentang Kalila lagi.” Arief langsung memutar kursinya hingga menghadap ke arahku. “Ceritakanlah kawan.” Aku mulai menceritakan isi mimpiku. Arief mendengarkan dengan seksama. Tak sedetikpun ia mengalihkan pandangannya dariku, seperti tak ingin melewatkan satu detail ceritapun tentang mimpiku ini. Begitu aku selesai bercerita Arief mengisi gelas dengan air dingin dan memberikannya padaku. “Ini, minumlah dulu. Tenangkan dirimu.” Aku meminum habis air di gelas dengan sekali teguk. “Aku sama sekali tak bisa mendengar apa yang diucapkan Kalila. Bahkan aku tidak bisa membaca gerak bibirnya. Aku terlalu dibutakan dan ditulikan oleh rasa rinduku padanya.” Dengan sedih aku menatap mata Arief, aku berusaha memberitahukan padanya kesedihanku ini. Tapi sepertinya itu tidak perlu, Arief pasti sudah bisa membacanya. “Mungkin ini petunjuk untukmu. Kalila berusaha memberitahumu sesuatu. Namun kita tidak tahu itu apa. Satu-satunya jalan adalah dengan mengandalkan anugrahmu itu.” Arief berkata kepadaku. “Namun bagaimana caranya? Kau tahu kan aku tidak pernah mengetahui cara menggunakan anugrahku ini.” Arief berkata lagi, ”Tunggulah, aku yakin jika kau sabar menunggu pasti akan datang kejelasan tentang mimpimu ini. Kau harus bersabar menunggu.” Aku semakin merasa putus asa. Aku mencoba menebak-nebak apa yang dikatakan Kalila di mimpiku. Namun aku tetap saja tidak mendapat kejelasan apa-apa. Mungkin Arief benar, aku harus menunggu. Malam ini aku menginap di rumah Arief. Dengan keadaanku yang sedang kacau ini aku tidak berani sendirian di rumah. Aku takut aku tidak bisa mengontrol diriku untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Aku sudah sangat sering menginap di sini, lebih tepatnya membantu menghancurkan rumahnya. Arief tinggal sendirian, meski begitu dia sangat menjaga kebersihan tempat tinggalnya. Arief sangat menyukai kerapian, bertolak belakang sekali denganku. Bisa dibilang aku adalah mimpi buruk Arief. Aku duduk di depan komputer, sibuk melihat-lihat foto-foto Arief bersama keluarga dan mantan pacarnya dulu. Berbeda dengan aku, Arief sendiri yang memutuskan hubungannya dulu dengan pacarnya. Nama pacarnya adalah Sartika Cita Ananda. Padahal Sartika sangat pengertian sekali terhadap Arief, namun entah kenapa Arief memutuskan begitu saja kisah cinta mereka. Sampai kini Arief belum mau berterus terang tentang alasannya memutuskan Sartika, bahkan kepadaku, sahabatnya sendiri. Biarlah itu menjadi rahasia kelamnya. Arief memanggilku dari dapur, saatnya makan malam. Menu malam ini adalah masakan khas mahasiswa perantauan kekurangan dana, mie instan dan telur setengah matang. Meskipun aku selalu makan 4 sehat 5 sempurna hasil racikan Mbok Ilah, tapi aku tidak pernah keberatan makan makanan seperti ini. Kami berdua makan dengan lahap sambil bersenda gurau. Malam ini aku berencana begadang untuk bermain bola di XBOX milikku yang kutitip di sini. Besok kebetulan tidak ada kuliah untukku dan Arief. Aku menyeduh kopi untuk kami berdua. Kopi susu Arief dan kopi pahit untukku. Kami bermain hingga pukul 01.00. Aku sudah 3 kali dikalahkan Arief. Hebat benar bocah ini. Mungkin sejak kutitipkan XBOX ini padanya dua minggu yang lalu dia jadi sering berlatih memainkan bola di XBOX. Padahal awalnya Arief bermain seperti anak kecil kekurangan vitamin D, sangat lemah dan payah. Namun sekarang Arief sudah berubah menjadi ksatria bola XBOX. Sungguh ngeri aku dibuatnya. Setelah kekalahan telakku yang keempat, aku memutuskan untuk tidur. Aku mengelak sewaktu Arief mengataiku telah mengakui kehebatannya. Aku ngotot menjelaskan kalau aku tidur karena ngantuk. Tanpa mempedulikan cacian Arief aku pun tidur. Aku terbangun oleh suara derap langkah kuda yang menghampiriku. Aku terkejut dan heran, apa yang dilakukan seekor kuda di sini? Aku juga sedang apa di sini? Kali ini aku sadar aku sedang bermimpi. Ini mungkin saja mimpi yang akan menjadi petunjukku selanjutnya. Aku mengelus rambut kuda coklat ini. Tiba-tiba saja ada kekuatan yang seperti menyuruhku untuk menaiki kuda ini. Aku naik ke atasnya dan kuda berjalan sendiri tanpa kutuntun. Sepertinya kuda ini sudah tahu harus ke mana mengantarku. Aku berada di tengah hutan, sedikit gelap namun sangat sunyi. Seperti tidak ada kehidupan di hutan ini. Kuda terus bejalan menaiki bukit. Sampailah aku pada pinggir sebuah tebing. Aku turun dari kuda. Aku terpukau oleh pemandangan dari atas tebing ini. Saat aku menoleh ke belakang, tidak kudapati kuda itu di manapun. Kuda itu menghilang seperti asap. Aku berusaha tidak mempersoalkan ke mana kuda itu pergi. Aku kembali melihat pemandangan dari atas tebing ini. Sangat menakjubkan. Mataku benar-benar dimanjakan oleh pesona keindahannya. Belum selesai aku terpana tiba-tiba senandung Kalila terdengar lagi. Aku mencari-cari asal suaranya, tapi tidak ada di mana pun. Aku mencari tanpa mempedulikan langkahku. Aku tak tahu bahwa di belakangku ada tebing yang sangat licin karena ditumbuhi lumut. Aku terus mundur sampai akhirnya aku tergelincir dan meluncur menuju dasar tebing. Aku berteriak kencang. Teriakanku berlanjut sampai aku bangun. Arief yang masih bermain XBOX sontak terperanjat mendengar lengkingan suaraku yang ketakutan karena mimpi buruk. Aku terduduk dengan napas yang tersengal-sengal. Aku langsung menceritakan mimpiku lagi pada Arief. Arief mengambil kesimpulan bahwa itu adalah petunjuk untuk menjelaskan apa yang waktu itu dikatakan Kalila di mimpiku sebelumnya. ”Kita harus menemukan tempat yang kau lihat di mimpimu itu.” Aku dan Arief bergantian mandi dan bersiap-siap. Kupanaskan mobil CR-V-ku. Aku dan Arief pun pergi menyusuri tempat yang kami anggap mirip dengan tempat yang kudatangi di mimpi. Kami bertanya pada orang-orang di jalan. Sudah sekitar 3 hutan kecil yang memiliki tebing yang sudah kami datangi. Kami mencari di daerah Puncak. Aku terus berusaha mengingat tempat apakah itu. Aku memang merasa sedikit familiar dengan hutan dan tebing itu, tapi aku tidak kunjung menemukan petunjuk apa-apa. Karena sudah lelah kami memutuskan untuk beristirahat di villa milikku yang kebetulan berada di dekat situ. Aku menelpon pengurus villa-ku, seorang lelaki tua bernama Pak Sulaiman dan memintanya untuk merapikan villa karena akan aku pakai. Aku sampai di depan villa. Pak Sulaiman membukakan pintu gerbang dan menyapaku dengan ramah. Kumisnya bergerak-gerak seiring dengan ia tersenyum. Aku memarkirkan mobilku ke dalam garasi. Sudah setengah tahun sejak aku terakhir kali ke sini bersama ayah, ibu, dan Sekar, adikku. Masih belum berubah. Tamannya pun terlihat sangat terawat. Rupanya Pak Sulaiman benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Aku merebahkan diri di sofa kulit di ruang tengah, begitu juga dengan Arief. Aku benar-benar lelah dengan pecarian yang tidak pasti seperti ini. Namun aku harus tetap berusaha mencari kejelasan. Kasihan Arief, akibat mengikuti sahabatnya yang gila ini ia harus ikut merasakan lelah. Aku meminta Pak Sulaiman menyiapkan air panas untuk aku mandi. Arief tertidur pulas di sofa, ia sangat kelelahan karena sebelumnya ia tidak tidur semalaman. Aku memakluminya. Aku masuk ke kamar untuk mengambilkan bantal dan selimut untuk Arief. Kamarku di villa ini sangat istimewa, karena dari jendelanya kita dapat melihat pemandangan indah khas Puncak. Aku tertarik untuk melihat ke luar jendela sebentar sebelum mengambil bantal dan selimut. Aku masuk ke balkonnya dan mulai meregangkan tanganku untuk menikmati udara segar pegunungan. Kuhirup dalam-dalam udaranya. Kapan lagi aku bisa mendapat pasokan oksigen murni untuk paru-paruku. Di kota besar mana bisa seperti ini. Kuedarkan pandanganku ke pemandangan di hadapanku. Tiba-tiba ada penglihatan yang melintas di pikiranku. Penglihatan tentang bukit yang ada di mimpiku serta senandung Kalila. Aku terpaku sejenak, berusaha berpikir apa maksud semua itu. Tiba-tiba aku sadar kalau di belakang villa-ku ini ada bukit dan tebing. Aku bergegas ke belakang villa. Niatku untuk mengambilkan selimut untuk Arief langsung lenyap tanpa kusadari. Aku sampai di hutan belakang villa. Tempat ini persis dengan apa yang aku datangi di mimpi, bedanya tidak ada kuda di sini. Aku berusaha mengingat ke mana aku harus pergi agar sampai di tebing itu. Kususuri hutan kecil yang sunyi ini. Tibalah aku pada bukit dari mimpiku itu. Aku sempat mengucek-ucek mataku karena tidak percaya. Namun ini nyata. Aku berjalan mendekati tebing. Aku melihat pemandangan yang sama dengan yang kutemui di mimpi. Dan tiba-tiba ada penglihatan lagi. Aku berada di tepi sungai dan Kalila ada di seberangnya. Aku melihat ia tersenyum ke arahku. Aku sama sekali tidak bisa bergerak, aku seperti membatu dan tidak dapat bicara sepatah kata pun. Kalila berbicara lagi, dan kali ini suaranya terdengar sangat merdu dan jelas. “Alfian, sudah ada yang dipersiapkan Tuhan untuk menggantikan aku. Sudah saatnya kamu menghapus semua ingatan dan kenangan pahit tentang aku di masa lalu. Sekarang sudah ada dia yang akan membuatmu bahagia. Dia adalah Juliette untuk Romeo-mu yang telah haus akan cinta. Kamu akan bertemu dengannya kelak dan ia akan menggantikan aku.” Penglihatan itu hilang. Aku jatuh berlutut, terkejut dengan apa yang kulihat barusan. Aku tidak mengerti, sangat tidak mengerti apa maksud perkataan Kalila. Aku melangkah gontai menuju villa kembali. Arief belum bangun, bahkan posisi tidurnya sama sekali belum berubah. Kuambilkan bantal dan selimut dan memakaikannya pada tubuh Arief. Aku memutuskan untuk pergi ke café di dekat villa. Café dengan mountain view yang selalu kukunjungi jika berlibur ke villa. Aku memesan Hot Caramelite. Aku termangu dengan wajah yang ditopang tanganku sambil menatap pemandangan di luar. Aku terus memikirkan Kalila. Apa maksudnya dengan sudah ada yang dipersiapkan Tuhan untuk menggantikan dia? Kalaupun benar aku bahkan tidak diberitahu nama wanita itu. Aku bingung dan gelisah. Ingin rasanya aku terjun bebas ke tebing dan mati, agar aku tak perlu terjebak dalam situasi seperti ini. Seorang pelayan wanita menghampiriku. Ia menaruh pesananku di atas meja dan berkata selamat menikmati padaku. Aku tertarik dengan suara merdu itu sehingga aku berpaling ke arahnya. Di hadapanku berdiri seorang wanita muda dengan tinggi sekitar 160 senti. Ia memakai ikat kepala biru di atas rambutnya yang pendek namun memesona. Ia memakai seragam café yang malah membuatnya terlihat lebih menarik. Untuk beberapa saat aku terpana dengan apa yang aku lihat saat ini. Aku seperti diterpa angin segar di tengah kegersangan hatiku yang kehausan akan cinta dan petunjuk. Aku tahu namanya Ratih, tertulis di name tag di seragamnya. Ratih kebingungan melihat tingkah pelanggannya yang sangat tidak biasa. Ia buru-buru mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkanku yang masih terpana. Astaghfirullah, kenapa aku ini. Kenapa aku merasakan sesuatu yang berbeda sewaktu melihat gadis itu. Aku baru sekali bertemu dengannya tapi aku merasa sudah sangat mengenal bahkan menyayanginya. Aku tidak berusaha menyangkal perasaan ini. Aku yakin ini lah dia yang dimaksud oleh Kalila dalam penglihatanku tadi. Kutinggalkan Hot Caramelite-ku begitu saja dan langsung menuju ke mobilku dan meluncur menuju villa. Arief yang sedang menonton televisi kontan menanyaiku, ”Habis dari mana juragan? Kau pergi tapi tidak mengajakku. Aku kebingungan sendiri di sini. Untung ada Pak Sulaiman yang menawariku untuk makan. Kuhabiskan saja seluruh isi kulkasmu. Kau habis dari mana, Yan?”. Aku hanya tersenyum penuh arti. Terlihat ekspresi bingung dari kawanku si bocah brokoli gendeng itu. Aku melangkah masuk ke kamar. Aku menyibakkan gorden yang menutupi jendela. Entah kenapa aku ingin sekali menikmati pemandangan malam Puncak. Tak kusangka aku akan bertemu semuanya di sini, petunjuk, penjelasan, bahkan aku juga bertemu dengan wanita yang ditunjukkan Kalila di mimpiku, Ratih. Aku bertekad akan berkenalan lagi dengannya dan menjalin hubungan dekat dengannya. Aku percaya bahwa pilihan Tuhan tidak akan salah. Aku merasa sangat lega sekarang. Beban yang kupanggul selama 2 tahun sudah hilang. Napasku bahkan tidak berat lagi, sudah sangat ringan ditambah dengan hawa sejuk pegunungan. Aku sudah kembali menjadi Alfian Putra Utama yang dulu. Sepertinya sudah saatnya hatiku pulang dari tempat yang gelap ke tempat yang terang. Aku tersenyum lega. Udara dingin Puncak malam hari memaksaku untuk masuk. Aku memutuskan untuk menyudahi hari ini dan beristirahat sembari menanti hari esok tiba. Aku tidak akan lagi menangis. Aku tidak akan lagi tersiksa dengan luka. Sudah saatnya hatiku pulang dari tempat gelap kembali ke tempat yang terang. Aku mundur teratur, di bawah selimut mencoba lebih tertidur. Kalila, aku sudah bisa melupakanmu.

SEHARI BERSAMAMU

"Apa?,kamu masih dimanggarai" Nada bicaraku ketus sekali pagi itu di telephon,"iya shaz,akumasih di manggarai, ok lah aku naik ojek aja biar cepat sampai disana", jawab di seberang telephon , kulihat jam tanganku menunjukan waktu jam 6 lebih 10 menit, ya ampun... ini pasti terlambat, baru saja kudengar pemberitahuan kereta akan berangkat,terdengar di telingaku, kuhentikan langkah mondar mandirku yang tak karuan, kusempatkan untuk berdoa sejenak agar hari ini aku jadi berangkat,"ya Tuhan Please.." pintaku dalam hati, "hai Shaz!!!", tepukan tangannya di bahuku membuat aku terkejut,"oh..Baskara, syukurlah akhirnya kau sampai juga,ayo cepat kita sudah terlambat",seruku sambil kuberlari menuju loket pembelian tiket,dari tadi aku tidak mau membeli tiket karena aku takut terlambat,'"jadi mbak berangkat?", tanya penjaga tiket kereta api pagi itu"jadi pak, dua ya pak Cirex executive" pintaku,sambil kusodorkan uang pembelian tiket,"dari tadi saya lihat mbak kebingungan, sama cowoknya mbak berangkat?", "bukan pak dia temanku" jawabku sambil tersenyum kuterima tiket,danberlalu dari hadapan bpk penjaga tiket, ku berlari bersama askara menuju kereta mencari gerbong dan tempat duduk yang sesuai yang tertera di tiket, "ini tempat duduk kita askara!" sambil kutarik tangan askara agak sedikit memaksa. "syukur ya Shaz kita tdak terlambat hari ini" suara aska membuat aku sadar kalauaku sudah di tempat duduk dengan nyaman di kereta pagi itu,"iya' "Shaz sorry ya aku udah gerepotin kamu gara_gara project aku ini", "it's ok aku senang bisa membantu kamu aska" jawabku sambil ku tersenyum ku alihkan pandanganku ke luar kereta.****Klik..hpku berbunyi "shaz udah sampai mana? kho jam segini tumben belum keliatan di kantor", ya ampun aku lupa kasih khabar ke teman satu teamku heti, kalau hari ini akubolos kerja karena harus ngaterin asakara ke projectnya yang ada di tempat kelahirannu,kulihat pagi ini kereta tidak begitu penuh maklumlah ini bukan musim liburan,ku alih kan pandanganku keluar kereta rupanya stasiun cikampek baru saja terlewti,baskara terlelap tidur di sampingku, oh baskara aku tidak pernah mengenalnya, baru dua minggu ini aku mengenal dia, itupun aku tidak sengaja untuk mengenal dia,kalau bukan karena project ini mungkin aku tidak pernah mengengenal dia, melihat baskara ingat 6 bulan yang lalu sahara ya sahara begitu semangat manceritakan profile seorang baskara yang lulusan S2 luar negeri mau bekerja sebagai staff promosi di perusahaan iklan kami yang notabene perusahaan iklan lokal "Shaz elo mau kenalan ga sama baskara?", "ngapain gw kenal sama dia ga penting yang penting dia kenal gw,he..he..he." "iyalah secara elo ga ada hubungannya dengan dia ya ga penting", "iyalah itu lo tahu","tapi dia ko mau ya kerja disini" "mungkin dia pekerja keras,dan tidak sombong makanya dia mau kerja apa aja..ok". ingat pembicaraan makan siang itu aku jadi tersenyum sediri karena ga nyangka hari ini aku lagi melakukan perjalanan sama cowok yang sangat dikagumi sahara.****kulihat waktu di jam tanganku menunjukan 9.45, akhirnya aku sampai juga di Cirebon aku dan askara mnuju antrian taxi " pak jalan yos sudarso ya","baik mbak', "shaz jauh engga tempatnya dari sini","engga sekitar 16km aja aska""tankyou ya shaz kamu udah anterin aku ke project ini,"sesaat mataku dan mata sakara menyatu di udara yang membuat darah aku sesaat berhenti berdesir, "oh..iya ya.." kututupi kegugupanku dengan memberikansenyuman terindah.***makan malam special hari ini karena baru kali ini aku mengajak temanku menginap di rumahku, sesaat kulihat ke akraban ibuku yang jarang terlihat dengan beberapa teman2cowokku," iya lho Shaz ternyata askara ini orangmya suka bercanda "sahut ibuku, "memang mih dia oranggya klw belum kenal kesannya pendiam tapi... kalau sudah kenal oranggya humoris juga mih." kulihat wajah askara memerah sesaat "apa sich shaz, biasa ajalagi shaz", sahut askara"ya udah kalian teruskan ngobrolnya ibu tinggal dulu ya aska" iya Bu", sesaat aku dan askara terdiam melihat acara televisi malam itu, " cowok kamu orang mana shaz?,", pertanyaan sempat membuat aku kaget karena tak terpikir klw askara mau menyakan hal ini ke aku "oh,,,cowok aku, cowok aku udah putus" ,"kho putus shaz kenapa?, "pertayaanmu tak perlu aku jawab dech aska","sorry ya shaz", " trus cewek kamu dimana sekarang?", "cewek aku lagi dinas di luar kota shaz", " dinas di luarkota memang kerja apa?", "dia seorang dokter Shaz,dia pintar dan cantik makanya aku sangat menyayangi dia", "baguslah, berarti kamu udah ada planing untuk menikah donk?", "ah blom shaz entah lah shaz kapan aku menikah, makanya aku ingin project hari ini goal, klw approve ini bisa merubah hidup dan rencanaku shaz, doain aku ya shaz," "siip planing yang bagus aku doain kamu" "kita pulng balik jakarta kapan shaz" 'bsok pagi kita udah balik jakarta aska aku ada jadwal megajar anak2 panti kasih bunda setiap minggu."ok dech shaz kyaknya aku perli istirahat" "ini kamarmu aska"sambil kutunjukan salah satu pintu kamar dirumahku "semoga mimpi yang indah ya shaz" 2 kali sudah mata aaku dan askara menyatu di udara,oh indahnya mata itu membuat akumerasa nyaman di hati" sama2aska good night have anicedream"***malam ini aku kantuk sekali tapi mataku sulit terpejam mungkin karena mata askara yang membuat aku sulit memejamkan mata ini, melihat mata aska aku merasa mata dia mirip dengan mata eza, ya eza first time Ifall in love...tak akan pernah kulupa, kini aku temukan kembali mata itu tapi bukan eza melainkan Baskara.

Keputusan dan Tindakan

Kualitas kehidupan kita ditentukan oleh yang kita putuskan atau yang tidak, dan oleh yang kita lakukan atau yang tidak.

Tidak ada orang yang terbebas dari keharusan untuk membuat keputusan dan bertindak yang baik baginya.

Jika kita tidak memutuskan dan bertindak yang baik, maka kesulitan-lah yang akan dihadirkan didalam kehidupan kita.

Tetapi janganlah terlalu mengeluh, karena kesulitan adalah pemberitahuan akan adanya keharusan untuk memperbaiki keputusan dan tindakan.

Jika kesulitan yang sama itu, berulang; maka itu adalah tanda bahwa kita belum memperbaiki keputusan dan tindakan kita.

Sehingga sebetulnya, seseorang yang hidup lama dalam kesulitan, adalah orang yang lama bertahan dengan keputusan dan tindakan yang sama.

Kapankah terakhir kali Anda membuat keputusan yang baru?

Kapankah terakhir kali Anda melakukan sesuatu yang baru?

Apakah semua yang Anda putuskan dan lakukan adalah hal-hal lama yang Anda bawa ke masa-masa yang baru?

Maka, putuskanlah yang baik bagi Anda.

Jika Anda tidak baik bagi diri Anda sendiri, Anda tidak mungkin bisa menjadi baik bagi orang lain.

Dan lakukanlah yang baik bagi orang lain, karena itulah yang menjadikan Anda berlaku baik bagi diri sendiri.

Cinta tak berbalas

Jika rasa cinta tak berbalas atau tak mampu untuk bersatu..bersyukurlah, karena Anda dipilihkan ALLAH seseorang yang lebih baik.

Good Morning!



Good Morning!

Dont’ ask ALLAH for an easier life but ask ALLAH to make you a stronger person..

Teman…


Jika seseorang sedang jatuh, ia bisa menghitung temannya dengan jari tangan.

Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.

Lebih memalukan untuk tidak dipercayai daripada ditipu oleh teman sendiri.

Seorang musuh terlalu banyak, seratus teman terlalu sedikit.

Teman itu seperti uang, susah diperoleh tapi mudah dibuang.

Orang kaya tidak tahu siapa teman sejatinya.

Lebih baik mempunyai teman baru daripada mempunyai musuh lama.

Tangan yang terbuka lebih banyak merengkuh teman daripada tangan yang terkepal.

Anda tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika anda mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala anda senang dan perisai diwaktu anda susah.

Khianat Besar

Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

ALLAH Maha Tahu…

Aku meminta kepada ALLAH untuk menyingkirkan penderitaanku.
ALLAH menjawab, Tidak.
Itu bukan untuk Kusingkirkan, tetapi agar kau mengalahkannya.

Aku meminta kepada ALLAH untuk menyempurnakan kecacatanku.
ALLAH menjawab, Tidak.
Jiwa adalah sempurna, badan hanyalah sementara.

Aku meminta kepada ALLAH untuk menghadiahkanku kesabaran.
ALLAH menjawab, Tidak.
Kesabaran adalah hasil dari kesulitan; itu tidak dihadiahkan,itu dipelajari.

Aku meminta kepada ALLAH untuk memberiku kebahagiaan.
ALLAH menjawab, Tidak.
Aku memberimu berkat, kebahagiaan adalah tergantung padamu.

Aku meminta kepada ALLAH untuk menjauhkan penderitaan.
ALLAH menjawab, Tidak.
Penderitaan menjauhkanmu dari perhatian dunia dan membawamu mendekat padaKU.

Aku meminta kepada ALLAH untuk menumbuhkan rohku.
ALLAH menjawab, Tidak.
Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuatmu berbuah.

Aku meminta kepada ALLAH segala hal sehingga aku dapat menikmati hidup.
ALLAH menjawab, Tidak.
Aku akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal.

Aku meminta kepada ALLAH membantuku mengasihi orang lain, seperti Ia mengasihiku.
ALLAH menjawab, Ahhh.. akhirnya kau mengerti.

Amal Baik dan Ilmu…

Amal yang sedikit tapi dibekali dengan ilmu, lebih baik dari amal yang banyak tanpa dibekali ilmu. Dan jauh lebih baik amal yang banyak dibekali dengan ilmu.

Tuhan dan Keluarga

Tuhan adalah tempat kembalinya kita seselesainya kehidupan kita. Keluarga adalah tempat kembalinya kita seselesainya keseharian kita.

- Pazel Ulquiorra -

Cinta Oh Cinta

Cinta kita bukan berdasarkan Kamu mencintaiku
Atau aku mencintaimu
Tapi karena Allah menulisakan kita untuk saling mencintai
Karena cinta-Nya pada kita dan cinta kita pada-Nya

Terindah Untukmu

Kulihat lembayung cintamu
Terulur sejuk diantara panas mentari
Menyiram kalbuku yang gersang
Memupuk mimpi dalam benakku

Indah dirimu tak terlukis
Tak tergambar rindu ini
Ku hanyut dalam angan yang memabukkan
Mengejar asa yang menggoda riuh

Lihatlah aku yang berdiri disini
Memandangmu hangat
Menyambut cintamu lembut
Menanggalkan mimpi bersamamu

Sendiri ini menghujamku saat tak bersamamu
Waktu bermain diantara galau rinduku
Hati ini berpesta ketika kau bersamaku
Cinta ini berbahagia ketika kudengar suaramu

Biarkan aku mencintaimu selamanya
Merangkai kasih yang terindah
Menguntai sayang yang terbesar
Mencipta cinta yang terhangat hanya denganmu

Jangan palingkan wajahmu
Jangan balikkan langkahmu
Jangan ukirkan luka dihatiku
Hidupkan cinta ini di bening jiwamu

Ku ingin membagi hidupku hanya denganmu
Matamu menyiratkan cinta yang tak terkira
Kau kan selalu menjadi kekasihku
Bukan tuk hitungan detik
Tapi tuk hitungan jaman

Selembar Puisi Untukmu Ibu

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu...

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.

Bayang

Setiap langkah ku ada dia..
Mengikuti di belakang punggungnya. .
Gelap dan tak terlihat..
Kasat mata..

Terdiam kala banyak yang membicarakannya. .
Seakan tak seorang pun memandang kearah ku..
Sibuk mengagumi pesonanya..
Sibuk meminta senyumannya. .

Akulah sang tak terlihat..
Saat dia berada di dekat ku..

Akulah sang gelap..
Dibalik wajah cerah nya..

Akulah sang kasat mata..
Ada namun seakan tak ada..

Akulah sang bayang..
Sesuatu yang tak dianggap ada..

Menunggu

Hari terhitung minggu
Minggu pun menjadi bulan..
Pagi ku mengingat mu
Malam ku mengenangmu
Tetap saja semua sama
Sejak kau pergi..
Ku masih saja menanti mu
Hingga kau kembali
Dan takkan tinggalkan ku lagi..
Entah kapan..
Menunggu mu masih..
Setia tetap ku janji..
Hingga ku dapat kau kembali..
Bersama jalani hari..

Waktu

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.

Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Persahabatan

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Sukses Yang Anda Inginkan

Sukses tiada lain adalah tercapainya apa yang kita inginkan. Jika ingin sukses besar maka kita harus memiliki keinginan besar. Lalu, apa keinginan besar Anda? Jika Anda masih bingung menjawabnya, mengapa Anda masih berharap sukses besar?

Kegagalan atau keberhasilan?

Saat kita berusaha meraih sesuatu kemudian kita tidak bisa meraihnya adalah sebuah kegagalan. Saya tidak mengatakan keberhasilan yang tertunda. Tetapi dibalik kegagalan tersebut ada keberhasilan lain, yaitu kita mengetahui cara meraih sesuatu yang salah, sehingga kita tidak akan mengulang cara tersebut.

Batasan Sukses

Seringkali pikiran kita sendirilah yang membatasi apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita raih. Sementara tindakan kita akan sangat tergantung pikiran kita. Jika pikiran kita membatasi, maka tindakan kita juga terbatas, dan tentu saja sukses kita juga akan kita batasi. Berpikirlah diluar kotak.

Kita tidak tahu

Kita tidak tahu apakah Allah akan memberi rezeki yang banyak atau sedikit kepada kita. Kita juga tidak tahu kapan kita akan sukses. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah berusaha untuk mendapatkannya.

Hukum Sebab Akibat

Segala sesuatu terjadi karena sesuatu alasan. Karena setiap sebab ada akibat dan setiap akibat ada sebab, entah Anda mengetahuinya atau tidak, pasti ada sesuatu sebab atau sebab-sebab khusus. Tidak ada yang kebetulan.

The Legends Indonesia Magic


Pada suatu hari,meletuslah perang di indonesia.lalu dikirimlah 4 orang untuk menjalankan misi yaitu menghentikan peperangan tersebut.orang pertama adalah Joe Sandi.dengan kemampuanya,dapat memprediksi berbagai kejadian.serta dapat menghitung jumlah musuh&berbagai data lainya dg cepat&akurat.bisa melakukan astral projection jg.orang ke2 adalah Limbad.dg kekuatanya dapat menjaga teman2nya dari serangan musuh.anti peluru,bom,kuat dilindas tank.mampu meluluhkan baja.orang ke3 adalah Rizuki.ahli menyamar&menyusup dg cepat.dapat menyembunyikan berbagai senjata&perangkap di pakaianya dg praktis.bahkan temannya pun bisa disembunyikan.bisa terbang jarak dekat.lalu siapa orang yg ke4...yg kira2 kemampuanya dibutuhkan dan belum dipunyai oleh ke3 orang sebelumnya...hmmm...

Jalani Hari ini dan Masa Depanmu dengan Baik


Mengingat masa lalu yang buruk merupakan hal yang sangat tidak baik bagi kita karena dengan mengingatnya kita hanya berfikir & berkhayal tentang hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Bukan harapan akan cerahnya masa depan yang ada dalam benak kita melainkan ketakutan akan suramnya masa depan apabila kita hanya berkutat pada hal-hal buruk yang terjadi di masa lampau.

Mengingat kejadian buruk dimasa lampau akan membuat kita semakin pesimis dalam menjalani kehidupan. Rasa pesimis inilah yang menjadikan hidup semakin suram karena rasa pesimis inilah yang menghilangkan harapan akan datangnya kehidupan yang lebih baik.

Melupakan masa lalu yang buruk merupakan hal yang sangat sulit bagi setiap orang (termasuk aku juga), tetapi apabila bersungguh-sungguh untuk melupakannya, pasti ada jalan yang bisa ditempuh untuk melakukannya. Apabila kita dapat melupakannya, dalam diri kita akan ada rasa optimis untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Rasa optimis inilah yang memudahkan kita dalam menjalani hari ini dengan lebih baik dan akan membuat masa depan kita semakin cerah karena dalam diri kita tidak ada rasa takut untuk mengarungi kehidupan dimasa depan. Tanpa di sadari, rasa optimis ini juga yang membuat diri kita semakin bersemangat dalam melewati hari-hari kita lalui.

Bukankah kebahagiaan selalu bersama orang yang optimis dan penuh dengan semangat…?

Awali Harimu dengan Tersenyum


Tulilut...tulilut... Tulilut...tulilut... Handphone Nokia 3310 berbunyi, tanda kalau ada sms masuk. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 5 kurang seperempat pagi. Kuraih handphone ku, sambil masih menahan kantuk, ku baca sms yang barusan masuk. Sahabat ku sms pukul 6 pagi ini mau mengajakku pergi ke lapangan untuk main bola. Langsung saja aku balas sms dia dan meng-iya-kannya kalau aku ikut main bola karena aku sendiri hobi main bola.

Sambil masih menahan kantuk aku ke kamar mandi untuk mecuci muka. Tanpa sadar kupalingkan wajahku untuk melihat cermin. Mataku terlihat masih kusam, rambutku acak-acakan tanda kalau rasa kantukku belum hilang. Sejenak aku termenung, tersenyum lebar karena blum sampi 10 menit aku terbangun dari tidurku ada banyak sekali hal yang dapat membuatku tersenyum.

Sewaktu Nokia 3310 ku berbunyi, aku dapat tersenyum karena sampai saat ini indera pendegaranku masih berfungsi dengan normal karena masih bisa mendengarkan alunan musik tulilut tulilut dari handphoneku.

Aku dapat tersenyum karena sampai saat ini badanku masih sehat, tak ada kekurangan apapun. Mataku masih bisa melihat, otakku masih berfungsi dengan baik untuk mengingat dan membaca setiap huruf di handphoneku. Dua kaki yang kumiliki masih bisa berjalan, untuk menopang tubuhku.

Segarnya air dipagi haripun masih bisa aku rasakan, walau kadang badanku terasa kedinginan saat menyentuh air, tetapi manfaatnya akan selalu aku rasakan dalam tubuhku...

Adakah hal lain yang menghalangi kita untuk memulai hari ini dengan tersenyum...?

Awali harimu dengan tersenyum
karena dengan tersenyum dapat menyejukkan hati orang-orang yang melihatmu

Ayo, Dukung Indonesia...!


Pemilihan 7 Keajaiban Dunia kembali digelar. Berbeda dengan kriteria sebelumnya yang mensyaratkan keajaiban tersebut harus sengaja dibuat oleh manusia seperti bangunan, menara dan lain sebagainya, kali ini panitia mengajak dunia untuk memilih 7 Keajaiban baru milik dunia yang bukan buatan manusia.

Saai ini sudah terpilih sebanyak 77 tempat di seluruh dunia dari berbagai kategori. Di negara kita tercinta sendiri Indonesia, telah terpilih sebanyak 3 tempat eksotik, yaitu :
  1. Komodo National Park
  2. Krakatau, Volcanic Island
  3. Lake Toba
Voting dilakukan melalui internet dengan batas waktu sampai akhir tahun 2008. Ayo kita dukung Indonesia di http://www.new7wonders.com atau http://www.new7wonders.com/nature/en/liveranking sekarang juga...!

Catatan:
  • Indonesia mungkin akan kalah dari negara lain, bahkan oleh negara kecil yang mengajukan tempat yang tidak terlalu menarik (Sebagai contoh; Singapore yang mengajukan Bukit Timah Nature Reserve), hanya karena negara tersebut lebih melek internet dari pada kita
  • Sebarkan informasi ini kepada semua orang, jangan sampai kita kalah dari negara lain...! (Sebagai contoh; di Brazil, pemerintahnya menyediakan fasilitas internet gratis untuk masyarakatnya yang tidak punya akses internet agar dapat ikut memilih untuk negaranya).
Oleh karena itu, Ayo sebarkan informasi ini kepada semua orang...!

Mengakui Kesalahan


Setiap dari diri kita tidak ada yang sempurna, semua pernah melakukan suatu kesalahan baik itu kesalahan kecil atau kesalahan besar, disengaja atau tidak disengaja. Tetapi saat telah tersadar telah melakukan sebuah kesalahan yang disengaja atau tidak, seringkali enggan dan tidak mau mengakui kesalahan tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa seringkali enggan untuk mengakui sebuah kesalahan. Mungkin karena malu, gengsi, takut terkena sanksi dan banyak lagi alasan lain yang membuat takut untuk mengakuinya.

Mengakui kesalahan adalah sebuah kemenangan, karena dengan mengakui kesalahan yang telah dilakukan berarti seseorang telah belajar berintospeksi diri, belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dimasa yang akan datang dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Dengan mengakui kesalahan yang telah dilakukan, orang lain tidak akan menghina kita, malah mereka akan semakin menghargai kita karena dalam diri sudah tertanam sikap untuk bertanggung jawab kepada apa yang telah kita lakukan.

Siapakah Sahabat Terbaikmu...?


Setiap hari seringkali kita bicara tentang apa itu arti sahabat, siapa saja sahabat-sahabat kita, apa makna persahabatan dalam hidup dan masih banyak lagi topik-topik lain yang berhubungan dengan kata "sahabat".

Sahabat adalah sesuatu yang selalu ada disamping kita, saat suka maupun duka, kapanpun dan dimanapun kita berada. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendiri dan selalu memberikan support kepada kita tanpa pernah berharap mendapat balasan kebaikan dari kita.

Merujuk dari pengertian sahabat diatas, lahirlah beberapa pertanyaan seperti, Siapakah sahabat sejatimu...? Siapakah sahabat terbaikmu...? Ada banyak pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Keluarga. Keluarga adalah orang yang memang ada hubungan darah dengan kita, bisa itu orang tua, saudara atau yang lainnya. Ketika mereka ada di dekat kita, mereka selalu mensupport kita baik saat suka ataupun duka.
  • Sahabat karib. Sahabat karib disini adalah orang yang selalu bersama kita, bisa teman seprofesi, tetangga dekat, teman bermain sejak kecil atau bisa juga orang lain yang akrab dengan kita karena orang tersebut mempunyai hobi yang sama dengan kita. Tetapi, sebagai manusia pribadi, seringkali untuk beberapa waktu kita tidak bisa bersama mereka karena punya kepentingan sendiri-sendiri untuk diselesaikan. Oleh karena itu, adakah sahabat lain yang lebih baik dari sahabat karib...?
  • Diary. Bagi beberapa orang, diary adalah tempat untuk menumpahkan segala unek-unek, keluh kesah, tempat untuk bercerita tentang kehidupan kita sehari-hari, baik itu cerita bahagia, sedih, rasa penyesalan dan rahasia-rahasia pribadi kita. Diary adalah sahabat yang tak pernah mengeluh, walaupun dicorat-coret tidak karuan, dirobek-robek, dibuat bantal saat tidur, dilempar atau bahkan diinjak sekali[un. Tetapi saat kita membutuhkan bantuan, saran, nasehat atau lainnya, sahabat satu ini hanya diam seribu bahasa, tidak pernah melakukan apapun. Adakah sahabat dalam hidup yang lebih baik dari Diary...?
  • Tuhan. Dialah yang menciptakan kita, memberi rizki pada kita. Dia juga yang memberi nyawa pada keluarga kita, memberi kehidupn pasa sahabat karib kita. Tanpa Dia, kita tidak mungkin punya kekuatan untuk bercerita pda diary kita, memberi tenaga pada kita saat melempar dan menginjak diary kita tanpa alasan yang jelas. Saat semua sahabat yang lain tidak ada disamping kita, Dia sangat setia kepada kita, Dia selalu menemani kita dan tak pernah meninggalkan kita walau sedetikpun. Adakah sahabat yang lebih baik lagi dari Tuhan, Sang Maha Pencipta Alam Semesta...?

Evaluasi Hari Ini & Rencana Hari Esok


Dalam menjalani hidup terkadang kita berjalan apa adanya, tanpa ada rencana dan tanpa adanya evaluasi atas apa yang kita lakukan hari ini. Pernahkah kita mencoba untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan hari ini, hal-hal apa saja yang telah kita lakukan untuk membuat hari ini menjadi lebih bermanfaat dari kemarin.

Pernahkah juga, kita mencoba untuk menjadwalkan dan merencanakan apa saja yang akan kita lakukan esok hari, hal-hal apa saja yang harus kita hindari agar hari esok kita menjadi lebih baik dari hari ini...?

Mungkin dengan evaluasi dan rencana itu kita akan lebih menghargai anugrah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa berupa waktu yang kita miliki. Dan mungkin dengan hal ini kita akan membuat kita selalu berhati-hati dalam bertindak dan tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih baik, Amiiin...

Cintaku Terbagi


Cinta, setiap orang pernah merasakan keindahannya, menangisi kepedihannya, berharap akan selalu ada cinta di hatinya. Tak dapat dibayangkan apabila manusia hidup tanpa cinta. Rasa cinta adalah rasa kagum kepada sesuatu, rasa ingin selalu bersama dengan yang dicintainya, selalu ingin menjadi pelindung atau ingin dilindungi oleh yang dicintainya.

Cinta membawa seseorang merasa aman, nyaman, tentram dan di dalam hatinya terdapat kedamaian yang membangkitkan kebahagiaan dalam hidupnya. Tetapi manusia kadang bersedih karena cinta, mengapa cintanya tidak berjalan seperti apa yang diinginkan.

Ada pepatah mengatakan, "mati satu tumbuh seribu". Akan tetapi, untuk urusan cinta, jangankan untuk seribu cinta, untuk satu cinta saja sangat sulit untuk menumbuhkannya.
  1. I Love My GOD
    Tuhan Yang Maha Esa, sangat patut untuk dicintai, sangat hebat untuk dikagumi, sangat layak untuk disayangi. Karena DIAlah manusia ada, karena DIA manusia dapat merasakan cinta dihatinya. Sudah sepantasnya, manusia menjadikan Tuhan Yang maha Esa sebagai cinta terbesar di hati.
  2. I Love My Self
    Pagi hari datang, saatnya bangun dari tidur, wajah masih kusam, pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, membersihkan badan, menggosok gigi dan seterusnya. Beberapa saat kemudian, sarapan pagi dengan se-iris roti untuk mengisi perut yang keroncongan guna untuk menambah nutrsi pada tubuh untuk memulai aktifitas sehari-hari. Saat menjelang malam, terasa sangat lelah, beranjak ke tempat tidur untuk melepas lelah setelah sepanjang hari melakukan aktifitas. Sebelum tidur, dalam hati berharap, berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keesokan hari mendapatkan hal yang lebih baik dari hari ini. Itu semua adalah wujud rasa cinta terhadap diri sendiri.
  3. Cinta Kepada Sesama
    Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia butuh orang lain untuk hidup. Ada orang tua yang selalu menyayangi, ada saudara yang selalu membantu, ada sahabat yang selalu menjadi teman curhat, ada dokter dan perawat yang akan mengobati saat sakit dan ada banyak lagi jasa-jasa orang lain yang harus selalu diingat di hati.
  4. Cinta Kepada Alam Semesta
    Setiap detik manusia bernafas, saat itu pula manusia butuh udara, butuh air yang menjaga kelembaban suhu udara, butuh tanah yang menjadi penyejuk dari sinar matahari yang menyinari bumi, butuh pepohonan yang memproduksi oksigen untuk paru-paru didalam tubuh. Saat makan, butuh makanan yang berasal dari alam, butuh biji besi dan serpihan kaca dari perut bumi yang merupakan bahan awal untuk membuat piring dan sendok yang digunakan saat makan. Dan seharusnya, manusia mencintai alam semesta yang merupakan tempat tinggal selama hidup
Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk mencintai sesuatu yang diridhoinya. Amiiin Ya Robbal Alamiiin...

Ajang Narsis

Halooo semua...

Buat kalian-kalian yang doyan ngenet dan suka nampangin foto-foto kalian di Facebook, Friendster, Twitter atau yang social network lainnya, ada banyak sekali situs-situs yang menyediakan layanan untuk mengedit foto secara online. Kaian tidak perlu mempunyai keahlian design grafis untuk mengedit foto yang kalian miliki. Hanya sebuah koneksi internet yang kalian butuhkan untuk mengedit foto kalain agar tampak berbeda dari sebelumnya.

Pada beberapa situs tersebut, kalian dapat mengedit foto kalian dan menambahkan efek-efek foto yang telah tersedia. Jadi, sekarang siapkanlah foto kalian sebanyak mungkin karena ada banyak sekali template yang harus kalian coba. Berikut adalah daftar situs yang layak kalian kunjungi :
  • PhotoFunia. Di situs ini ada lebih dari 100 template yang kalian bisa pilih. Untuk menggunakannya pun sangat mudah, tinggal pilih tema yang diinginkan, pilih foto yang akan diupload dan tunggu beberapa saat dan foto kalain akan segera berubah
  • Year Book Your Self 2009. Situs ini akan memanipulasi foto-foto yang kalaian miliki menjadi sebuah buku tahunan sekolah yang berisi foto-foto kalian dengan berbagai gaya.
  • Montage. Pada situs ini kalian dapat menjadi coverboy atau covergirl majalah-majalah terkenal. Hasil dari manipulasi fotonya juga dapat kalian tempatkan di situs atau blog yang kalian punya karena output file dari situs ini dapat berupa HTML.
  • Public Gallery Gooifier. Kalian tidak akan menemukan keindahan dari foto kalian di situs ini, karena bukannya jadi tambah keren hasil dari foto yang di upload, malah tampang kalian akan menjadi jelek. Situs ini sangat enak untuk dibuat ajang iseng kepada teman-teman atau hanya untuk sekedar mencoba bereksperimen dengan wajah kalian.
  • Be Funky. Sesuai namanya, situs ini akan menjadikan foto kalian menjadi lebih funky. Kalian dapat menggunakan dua layanan pada situs ini yaitu mengubah wajah kalian menjadi sketsa atau menjadikan kalian menjadi avatar.
  • MagMyPic. Mau jadi cover majalah sekali lagi...? Situs ini layak untuk dikunjungi
Selamat bereksperimen dengan foto-foto yang kalian miliki. Have fun...!!!

CERPEN LUCU: DASAR BUDEG

Ginting, seorang profesional asal Medan yang agak tuli baru pertama kali
Datang ke Jogja. Pada suatu Hari IA ingin sekali minum minuman khas daerah
Jogja, yaitu dawet (cendol).

Ginting : Mbak, beli dawetnya.
Mbak : Sampun telas mas.

Ginting : Iya, memang harus pake gelas...
Mbak : Mboten wonten mas.

Ginting : Btul, memang saya suka pake santen...
Mbak : (Dengan nada kesal) Dasar sinting !!!

Ginting : Lho, koq tau nama saya Ginting...?
Mbak : (Tambah kesal) Dasar Wong edan.

Ginting : Wah mbak btul lagi... Saya memang dari Medan!
Mbak : (Sambil menggerutu) Dasar Wong ora duwe otak..!!

Ginting : Bnar, bnar saya orang Batak !
Mbak : Dasar budeg ....!!!!

Ginting : Selain cendol saya memang suka gudeg.
Mbak : Sampeyan kok kurang kerjaan to ?

Ginting : Bnar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan,